Di musim pandemi seperti ini menjadikan ambulance seringkali berlalu-lalang di jalan raya Indonesia. Ironis sekali melihat ambulance tak hanya sekali saja berseliweran di jalan, bahkan mungkin hingga berkali-kali. Mengangkut pasien darurat menuju RS rujukan khusus penanganan Covid-19 ataupun jenazah menuju tempat pemakaman khusus untuk pasien Covid-19.
Wabah virus ini memang berhasil menggemparkan seluruh dunia bahkan masih berlangsung hingga sekarang. Selama hampir setahun Indonesia dipusingkan dengan situasi seperti ini. Tak hanya masyarakatnya yang merasa lelah dengan keadaan yang ada, begitu pula dengan tim medis yang menjadi garda terdepan langsung dalam menghadapi virus ini. Termasuk tim ambulance Indonesia yang selalu siap siaga membawa pasien maupun jenazah positif Covid-19.
Ambulance memang berperan aktif dalam dunia medis. Tanpa ambulance, pasien kritis, pasien rujukan, dan jenazah tentu akan terlantarkan. Meski terlihat mudah, tapi sebenarnya pekerjaan tim ambulance susah, loh.
Dimulai dari masuknya panggilan, dispatcher alarm center kemudian menghubungi pihak rumah sakit mengenai masuknya pasien baru yang akan datang. Hal ini dilakukan agar tim yang ada di UGD menyiapkan segala sesuatunya terlebih dahulu.
Setelah itu dilakukan sistem triage untuk menentukan tingkat kegawatdaruratan pasien. Perlu dilakukan komunikasi yang tepat dan mampu dimengerti oleh pihak keluarga pasien. Tanpa keahlian khusus, rasanya akan cukup sulit untuk dilakukan oleh orang biasa, bukan?
Terlebih di masa pandemi sekarang ini, jumlah pasien yang masuk meningkat banyak setiap harinya. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan syarat-syarat ambulance khusus untuk mengangkut pasien yang terinfeksi.
Dilansir dari laman suara.com, mneurut dr. Handrian Purawijaya, SpEE dari Pelayanan AGD Dinkes Prov DKI Jakarta, Indonesia belum memiliki ambulance khusus infeksi yang sesuai standar yang dikeluarkan WHO.
Meski telah mengikuti pedoman dari WHO, tetapi masih banyak ambulance yang masih kurang memenuhi standar yang dikeluarkan WHO. Terutama dalam kelengkapan fasilitas ambulance seperti di bagian hemafilter karena harganya yang mahal.
Meski demikian, rupanya hal tersebut masih bisa sedikit teratasi dengan syarat pasien masih dalam kondisi stabil atau masih bisa jalan, duduk, dan bisa menggunakan masker. Tidak ada cairan yang tumpah, sehingga masih bisa dibersihkan dengan klorin sebagai bahan yang biasa tersedia di ambulance untuk mensterilkan.
Jadi, berikut inilah syarat-syarat yang dimaksud dari ketetapan WHO.
Nah, di masa-masa normal biasa saja ambulance memiliki peran penting dalam ranah medis, terlebih di masa darurat pandemi Covid-19 ini. Pasien semakin banyak, mungkin bahkan lebih dari jumlah normalnya. Sampai-sampai WHO mengeluarkan ketetapan guna menyiapkan ambulance khusus yang memenuhi standar atau syarat yang WHO keluarkan.
Silakan hubungi langsung kontak CV. Lintas Sejahtera Medical, kami memberikan layanan sewa ambulance Indonesia khusus wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Tangerang, dan sekitarnya. Kami akan selalu siap siaga membantu Anda menuju rumah sakit, atau mengantarkan Anda dari rumah sakit menuju rumah.
: Jln. Raya Centex No 29 Rt 05 Rw 010 Ciracas Jakarta Timur